Pada bulan September 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan Barat mencapai 388,81 ribu orang (7,86 persen), bertambah sebesar 1,4 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2017 yang sebesar 387,43 ribu orang (7,88 persen).
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebesar 4,88 persen naik menjadi 5,25 persen pada September 2017. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2017 sebesar 9,28 persen turun menjadi 9,09 persen pada September 2017.
Selama periode Maret 2017 – September 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 7,7 ribu orang (dari 76,16 ribu orang pada Maret 2017 menjadi 83,89 ribu orang pada September 2017), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 6,3 ribu orang (dari 311,27 ribu orang pada Maret 2017 menjadi 304,92 ribu orang pada September 2017).
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2017 tercatat sebesar 78,68 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi Maret 2017 yaitu sebesar 78,85 persen.